Sunday, October 30, 2011

Mengenal Hati PART 6

Hati yang MATI


Assalamualaikum....


Setelah sekian lama mnyepi kini aku kmbali dengan bicara tentang HATI... kini tibalah kisah HATI yang terakhir,HATI MATI..



Aku ada hati,Tapi mati..
Bila dilontari,Caci maki.
Aku ada nadi,Tapi berhenti..
Bila dikeji,Sana-sini.
Akan kucincang mereka sampai mati..
Agar mengerti,Hati kerasku..
Yang sunyi sepi.



Teman-teman sekalian,


Kujumpa puisi ini ketika mencari ilmu tentang hati...
Menurutku itulah antara contoh hati yang mati.Hati yang mati tiada fungsinya sebagaimana fitrah ia dijadikan. Fitrahnya untuk menerima aqidah dan keimanan kepada Allah. Matinya hati bererti tertutuplah hijab oleh Allah S.W.T daripada menerima iman dan hidayah dariNya. Hitamnya ia akibat diselubungi hawa nafsu pendorong perlakuan dosa dan maksiat.


Apabila hati hilang fungsinya, maka nafsulah yang merajai diri lantas hidup bergelumang dengan dosa dan maksiat. Penuh kesombongan, ujub dan takabbur. Hidup tiada panduan perlakuan mengikut perasaan. Begitulah apabila hati sudah mati. Tiada Nur dari Ilahi...


Firman Allah S.W.T maksudnya:


"Maka kecelakaan besarlah bagi orang yang keras membatu hatinya daripada menerima peringatan yang diberi oleh Allah. Mereka yang demikian keadaannya adalah dalam kesesatan yang nyata."                                                                                                     (Surah al-Zumar ayat 22)


Tanda-tanda hati yang mati:


1. Mengaku mengenal Allah tapi tidak menunaikan hak-hakNya.
2. Mengaku cintakan rasulullah tapi mengabaikan sunnahnya.
3. Membaca Al-Quran tapi tidak beramal dengan hukum-hukum didalamnya.
4. Memakan nikmat-nikmat Allah tapi tidak mengsyukuri pemberianNya.
5. Mengaku syaitan itu musuh tapi tidak berjuang menentangnya.
6. Mengaku adanya nikmat syurga tapi tidak beramal untuk mendapatkannya.
7. Mengaku adanya siksa neraka tapi tidak berusaha menjauhinya.
8. Mengaku kematian itu pasti tapi tetap tidak bersedia menghadapinya.
9. Menyibukkan diri membuka aib orang lain tapi lupa akan keaiban diri sendiri.
10. Menghantar dan menguburkan jenazah saudara seislam tapi tidak mengambil pengajaran darinya.

Begitulah BICARA TENTANG HATI yang dapat dikongsikan serba sedikit semampu mungkin pada ruangan kali ini.Semoga dapat kita sama-sama mengambil iktibar  dan semoga segala apa yang kita kerjakan akan diredai Allah SWT. Sama-sama kita berdoa dan berusaha agar dapat kita mencapai tahap tertinggi kesucian hati disisi Allah S.W.T
Ayuhlah kita menadah tangan berdoa pada Ilahi...
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي . وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي . يَفْقَهُوا قَوْلِي
Maksudnya : "Wahai Tuhanku, lapangkanlah bagiku, dadaku; "Dan mudahkanlah bagiku, tugasku; "Dan lepaskanlah simpulan dari lidahku, "Supaya mereka faham perkataanku"
(Taha : 25,26,27)


Sebahagian daripada tanda mati hati itu ialah jika tidak merasa dukacita kerana tertinggal sesuatu amal perbuatan kebajikan, juga tidak menyesal jika terjadi berbuat sesuatu pelanggaran dosa.                                           (Sheikh Ibni Athoillah Iskandari)

Selamat Hari Lahir wahai Diri.....

Segala Puji Bagi Allah Tuhan Sekelian Alam, Selawat Dan Salam Untuk Nabi Junjungan Muhammad Saw, Ahli Keluarga Dan Sahabat-Sahabatnya.

Hari Ini Umurku Bertambah Lagi....

Aku Bersyukur Ya Allah Untuk Usia Yang Telah Engkau Berikan Padaku Ini. Aku Bersyukur Atas Setiap Rezeki Yang Engkau Kurniakan. Aku Bersyukur Atas Setiap Cubaan Dan Dugaan Yang Engkau Berikan Padaku. Aku Bersyukur Dengan Bakat Dan Ilham Yang Engkau Anugerahkan. Aku Bersyukur Dengan Keluarga Bahagia Yang Engkau Amanahkan. Sesungguhnya Terlalu Banyak Yang Telah Engkau Berikan Kepadaku…. Tetapi Terlalu Sedikit Pengabdianku Terhadapmu..

Engkau Tetap Menerima Walaupun Terkadang Aku Alpa, Aku Lupa. Aku Silap Aku Khilaf Mentafsir Makna Setiap Kurniaan Dan Dugaanmu. Namun Begitu Besarnya Kasihmu….Engkau Tetap Melindungiku Walaupun Terkadang Aku Merunggut Ketika Saat Lemahku Datang. Aku Tak Pernah Menafikan Hakmu Sebagai Khaliq Walaupun Terkadang Aku Terbuai Dengan Kesedihan Yang Amat Perit.

Ampunkan Aku Ya Allah Apabila Ku Merintih Nasibku Di Hadapanmu, Kepada Siapa Lagi Harus Ku Mengadu? Aku Tidak Pernah Menyesali Kewujudanku Ini Ya Allah… Namun Aku Hanyalah Hambamu Yang Dhoif Yang Lemah. Kadang Aku Kurang Kesabaran Goyah Keimanan. Ada Ketika Aku Terikut Bisikan Syaitan. Namun Dengan Limpah Kasih Sayangmu Ya Allah, Engkau Menarikku Kembali Jauh Dari Kesesatan.

Dalam Usia Ini….. Aku Ingin Lebih Dekat Padamu Ya Rahman. Dalam Usia Yang Makin Jauh Ini…. Aku Ingin Lebih Merinduimu Ya Rahiim. Dalam Usia Menjelang Dewasa Ini Aku Ingin Selalu Mengabdikan Diri Sekudusnya Terhadapmu. Dalam Usia Penuh Liku Ini Yang Aku Inginkan Hanyalah Ketenagan, Kekusyukan Beribadah, Segala Kesederhanaan Dan Kerendahan Hati Tanpa Berhenti Menghulur Kasih Kepada Yang Sudi.

Ya Muhaimin…Pimpinanlah Tangan Hambamu Ini.. Pimpinanlah Hati Hambamu Ini Agar Sentiasa Berpijak Pada Jalan Kebenaran.

Ya Al Quddus… Sebagai Hambamu Yang Hina Ini, Aku Takkan Mungkin Mencapai Kesempurnaan...Tapi Kasihanilah Aku… Bimbinglah Aku Agar Mampu Meniti Titian Silatulmustakimmu Dengan Tenang Dan Mudah Tanpa Cela.

Ya Al Hakim…Berilah Aku Kekuatan Dan Semangat Serta Ilham Agar Aku Mampu Terus Membimbing Hatiku, Diriku, Keluargaku, Sahabat Handaiku, Dan Teman-Temanku Yang Memerlukanku. Berikanlah Aku Keikhlasan Yang Jitu Dalam Beribadah Ke Jalanmu Ya Allah.... Berilah Aku Kesabaran Dalam Menangani Karenah Dunia Sangat Mencabar Keimanan Dan Kesabaranku… Hulurkanlah Aku Kebijaksanaan Agar Aku Mampu Memacu Kalam Keinsanan Hingga Tiba Masanya Engkau Menjemputku Pergi.

Ya Allah…Sesungguhnya Kematian Itu Benar…. Alam Kubur Itu Benar…..Hari Pembalasan Itu Juga Benar….Hari Ini, Semakin Hampir Aku Kepada Alam Kematian…. Semakin Dekat Aku Dengan Alam Kubur… Semakin Takut Aku Terhadap Hari Pembalasan… Izinkan Aku Dalam Usia Yang Semakin Sedikit Ini Aku Mengaut Sebanyaknya Himpunan Pahala Darimu, Untuk Ku Jadikan Bekalan Kehidupan Yang Tiada Penghujungnya Nanti. Aku Ingin Menjadi Anak, Pelajar, Bapa Dan Muaalim Yang Soleh..

Terima Kasih Ya Allah Atas Segala Takdir Yang Telah Engkau Tentukan Untukku… Engkaulah Yang Maha Besar… Allahu Akbar.. Peliharalah Aku Yang Lemah Ini Agar Terus Berpegang Teguh Pada Tali-Mu…

Terimalah Pemohonan Hamba-Mu Yang Sedang Bermusafir Di Bumi-Mu Ini Ya Al Mudzill.
Amin Ya Rabbil-Alamin.